Sabtu, 01 November 2008

Bandungan

KALAU orang Jakarta punya tempat yang disebut Puncak bila mereka ingin rehat dan berlibur, orang Semarang dan sekitarnya punya Bandungan. Wajar saja, ada orang yang menyebut lokawisata yang sejuk nyaman itu sebagai Puncak-nya Semarang.

anpa mengalkulasi spesifikasi antara Puncak dan Bandungan, orang Semarang dan sekitarnya boleh merasa lebih beruntung. Apa pasal? Jarak ke Bandungan dari Semarang hanya sekitar 25 kilometer dengan waktu tempuh hanya sekitar satu jam. Bandingkan dengan orang Jakarta yang mau ke Puncak. Bisa lebih dari dua jam. Itu kalau jalanan normal. Padahal, setiap akhir pekan, jalur ke Puncak mirip antrean mudik Lebaran. Wajar saja, konon sekarang orang Jakarta memilih tempat alternatif lain. Yakni, di Bandung, khususnya di kawasan Dago. Meskipun harus menempuh sekitar 4 jam melalui Purwakarta, tak masalah karena tak harus menggerutu akibat kemacetan.

Kalau ke Bandungan, baik yang dari arah utara maupun yang dari selatan, jalurnya boleh dibilang lempang-lempang saja. Selain itu, sebelum memasuki kawasan bandungan, kita sudah disodori lanskap bebukitan yang indah dipandang. yang pasti, sejak lama Bandungan menjadi tempat terdekat, khususnya bagi orang Semarang kalau ingin sekadar rehat.

Bandungan merupakan sebuah objek wisata pegunungan yang terdapat di Kelurahan Bandungan, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang. Kalau bicara daya tarik, sebenarnya lokawisata tersebut tak punya situs tertentu, sebut misalnya situs peninggalan bernilai historis yang bisa dikunjungi. Tapi kalau Candi Gedongsongo yang letaknya hanya sekitar 10 kilometer dari "titik pusat" Bandungan itu masih termasuk di dalam kawasan kunjungan, berarti itu poin plus bagi pewisata.

Ya, Bandungan juga tak memiliki situs keajaiban alam seperti danau, telaga, air terjun, atau apa pun. Jadi, yang dimiliki tempat itu

hanya punya kawasan yang kebetulan dikaruniai alam yang bagus, di lingkungan tinggi yang sejuk (cenderung dingin), dan tentu saja tidak bising. Suasana seperti itu tentu bagus bagi mereka yang ingin sekadar mengendurkan ketegangan atau monotonitas sehari-hari.

Apalagi, untuk menginap, pengunjung tak bakal kehabisan tempat bermalam. Begitu banyak penginapan dari kelas motel hingga hotel. Sudah sejak lama bisnis perhotelan memang marak di situ. Dalam soal ini, mau tak mau harus disebutkan bahwa sudah rahasia umum beberapa tempat penginapan di situ terkenal sebagai "penginapan remang-remang". Tapi untuk soal ini, baiknya tak dibahas terlalu panjang. Diakui atau tidak, pada hampir semua kawasan wisata, hal seperti itu kerap dijumpai.

***

KALAU setiap kali datang ke Bandungan hanya untuk menikmati suasana alam di situ, lambat laun orang bisa bosan pula. Karena itu, sejak beberapa waktu lamanya, fasilitas-fasilitas pendukung orang berpelesir mulai ada, selain seperti yang telah disebutkan berupa hotel atau motel.

Makanya, ada beberapa tempat yang menyediakan fasilitas wisata olah raga. Jenisnya berupa kolam renang dan lapangan tenis. Menariknya karena suhu udara di situ rata-rata berkisar antara 14 hingga 25 derajat, berenang di wilayah bandungan bisa dibilang sengaja membekukan diri. Makanya, kolam renang yang tersedia umumnya berair hangat.

Masih berkaitan dengan relaksasi tubuh yang sangat mungkin diperlukan pengunjung yang telah capai putar-putar wilayah Bandungan, tempat-tempat spa juga berjamuran di situ. Salah satunya Susan Spa yang berada pada ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut. Di situ bahkan ada fasilitas berupa jacuzzi berair hangat dan sauna.

Tempat untuk meeting atau konferensi pun bisa dijumpai di kawasan tersebut. Ini tentu saja dari pertimbangan bahwa gaya sebuah perusahaan moderen yang menganggap melakukan pertemuan dengan staf akan lebih afdol bila suasana sekitar tenang dan nyaman seperti di Bandungan.

Yang tak kalah menarik untuk diterakan adalah pasar buah. Pasar ini menjadi daya tarik tersendiri dan merupakan salah satu potensi daerah yang menjadi unggulan Bandungan. Di pasar buah tersebut, Anda bisa memperoleh bebuahan tropis yang sebagian bbesar dipasok dari wilayah sekitar situ. Ada salak, pisang, mangga, kelengkeng, manggis, alpukat, sawo, rambutan, atau nanas.

Dari semua buah itu, Anda sudah tahu, bahwa kelengkeng adalah yang "paling istimewa". Secara sederhana, buah itu menjadi ikon Bandungan. Ingat lagu yang dinyanyikan penyanyi pop Jawa Didi Kempot yang berjudul "Klengkeng Bandungan"? Besar, bundar, dan rasanya segar benar. Itu kata si penyanyi. Apalagi bila buah itu lagi musim, wah... hampir semua kios buah di situ selalu tak sepi pembeli. Orang yang berkunjung ke Bandungan pun rasanya belum lengkap kalau belum menjinjing buah khas tersebut.

Tentu saja tak cuma karena buah kelengkeng itu, Pasar Bandungan seolah-olah menjadi pusat segala aktivitas para pengunjung kawasan tersebut. Kenyataannya, khususnya pada saat hari libur yang berarti pula banyak kunjungan ke Bandungan, pasar begitu ramai. Sebagian besar pembeli berasal dari Kota Semarang dan kota lain yang memang sengaja berlibur untuk berkunjung ke Bandungan dengan membawa oleh-oleh bebuahan.

Satu tempat lagi yang bisa dikunjungi kalau datang ke Bandungan adalah kawasan Jimbaran. Itu wisata perikanan yang terdapat di Desa Jimbaran. Di situ ada berpuluh-puluh tempat pemancingan yang menyediakan ikan-ikan air tawar untuk dipancing dan langsung dapat dinikmati di pondok-pondok makan yang tersedia. Dan sudah populer di situ, kelezatan ikan serta sambalnya membuat lidah senantiasa bergoyang enggan berhenti.

Yang pasti, Bandungan masih memikat sebagai tempat pelesir. Apalagi sekarang pelbagai fasilitas yang ada semakin menyamankan orang untuk berlibur.

Tidak ada komentar: